Showing posts with label Kisah Khalifah. Show all posts
Showing posts with label Kisah Khalifah. Show all posts

Setan Takut Kepadamu Umar ibn al-Khathab


Setan Takut Kepada Umar ibn al-Khathab

Bag 2

Setelah Rasulullah kembali dari suatu peperangan, beliau didatangi seorang perempuan Arab. Dia ingin melaksanakan nazarnya bahwa jika Rasulullah kembali dengan selamat dari meda perang, dia akan memainkan musik di depan beliau. Rasul ternyata tidak keberatan seraya berkata,
"Jika engkau bernazar demikian, mainkanlah musik itu sekarang!"
          Perempuan itu lalu memainkan musiknya dengan tidak sungkan-sungkan lagi di depan Rasulullah. Tidak lama kemudian datanglah Abu Bakar, Ali, dan Utsman. Perempuan itu terus saja memainkan musiknya. Kemudian datanglah Umar, perempuan itu berhenti memainkan alat musiknya dan meniggalkan tempat itu. Rasulullah tersenyum dan berkata,
"Setan telah pergi karena takut kepadamu, hai Umar."

* * *

Sa'a ibn Abi Waqqash menuturkan bahwa Rasulullah pernah berkata kepada Umar, "Demi Dzat yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah setan berpapasan denganmu dalam satu jalan kecuali ia akan memilih jalan lain selain jalan yang dilaluimu." (HR Bukhari Muslim).


Penulis : Fuad Abdurrahman
Dari buku : THE GREAT OF TWO UMAR
Untuk lebih megetahui isi dari buku tersebut, bisa di dapatkan di toko Buku atau Penerbit ZAMAN

Saya Sendiri Sudah Membeli Buku tersebut
Share:

Sekilas Sosok UMAR IBN AL-KHATHAB Bag 1

Sekilas SosokUmar ibn al-Khathab

Bagian 1

Suatu hari, usai perhelatan akbar dan pameran "Ukaz", seorang tua renta berjalan tertatih-tatih menuju Darum Nadwah. Di tengah jalan, ia dihentikan seorang anak muda yang tengah menggembalakan kambing milik salah seorang pembesar Quraisy. Anak muda bertanya, " Apakah engkau belum mendengar kabar menggemparkan ?"
Orang tua itu menjawab, "Berita apakah itu, Anakku?"
"Tentang si kidal!"
"Pemuda yang sering bergulat di pasar Ukaz?" kakek itu agak terkejut.
"Ya, dia."
"Ada apa dengannya?"
"Ia telah memeluk Islam dan menjadi pengikut Muhammad!"
Sang kakek sangat takjub mendengar hal itu, lalu berkata, "Demi kebenaran, ia akan melapangkan jalan kebaikan bagi mereka atau malah melapangkan jalan keburukan." 
Si kidal itu adalah Umar ibn al-Khathab. Sejak saat itu, ia tidak lagi bergulat melawan orang-orang kuat dipasar Ukaz, namun ia akan bergulat melawan kebatilan di seluruh Jazirah Arab di awal siangnya, dan seluruh dunia di akhirnya. Ia telah menjadi al-faruq atau pembela antara kebenaran dan kebatilan.  
        Umar ibn al-Khathab menjabat sebagai khalifah kedua selama 10 tahun. Selama masa kekhalifahannya, Umar banyak melahirkan berbagai prestasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, di antaranya adalah perluasan wilayah Islam, penetapan tahun Hijrah, membentuk dewan militer dan dewan-dewan lainnya, penerbitan administrasi negara, dan sebagainya.

      Umar putra al-Khathab dari istri bernama Hantamah (putri Hisyam ibn Al-Mughirah), dan al-Khathab putra Nufail yang terkenal sangat membenci prilaku kaum Quraisy yang buruk. Dengan dmikian, Umar bernasab mulia dari pihak ayah dan ibunya. Kaumnya, Bani 'Adi, merupakan salah satu klan kaum Quraisy yang dihormati.

        Umar menikah dengan beberapa istri, yaitu Zainab, Ummu Kultsum bint Jarul, Jamilah, Ummu Kultsum bint Ali ibn Abi Thalib, Ummu Hakim, Luhayyah, Fukaikah, dan Atikah. Adapun anak-anaknya, yaitu Hafshah (Ummu Mukminin), Abdullah, Ubaidullah, Ashim, Abu Syahmah, Abdurrahman, Zaid, Mujir, dan Ruqayyah.



Penulis : Fuad Abdurrahman
Dari buku : THE GREAT OF TWO UMAR
Untuk lebih megetahui isi dari buku tersebut, bisa di dapatkan di toko Buku atau Penerbit ZAMAN
Saya Sendiri Sudah Membeli Buku tersebut
             
Share:

GOLD PRICE

Powered By Blogger

Translate