![]()
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar Jangan jadi sesal kemudian | Kerat-kerat kayu di ladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang Berat lagi bahu memikul Pohon pepaya di dalam semak Pohong manggis sebesar lengan Kawan tertawa memang banyak Kawan menangis diharap jangan |
Showing posts with label Pantun. Show all posts
Showing posts with label Pantun. Show all posts
Pantun Peribahasa
Pantun Nasihat
![]()
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan
Perang ditetak ke batang sena
Belah bulu taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak pernah menaruh ilmu
|
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memangterbuang
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
|
Pantun Adat
![]() |
Karya Design: Muhammad Imam |
Ikan berenang di dalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedapa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka Di hilir sarang penyengat Di mudik sarang bentilau Kami lupa-lupa ingat Siapa gerangan gelar beliau |
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
Manis sungguh gulla melaka
Jangan dibancuh dibuat serbat
Sungguh teguh adat pusaka
Biar mati anak jangan mati adat
Kuat rumah karena sendi
Rusak sendi rumah binasa
Kuat bangsa karena budi
Rusak budi bangsa binasa
Anak Taruna tiba didarat Dari makasar langsung ke Deli Hidup di dunia biar beradat Bahasa tidak dijual beli |