Aku mulai ragu dengan jalan hidup ke depan. Tak seorangpun tahu keluhanKu. Menulis cerita dibuku harianpun, terasa buntu dipemikiran ku. Ku harus memulai dari mana, coretan tinta hitam sehingga perlahan mendahului lembaran baru kisah Ku.
Ibu.. ingin sekali aku bersandar dibahu ibu. Bercerita dengan Ibu tentang hari-hari Ku yang gelap terselimuti keraguan-keraguan dan ketakutanku. Ibu maafin aku, mungkin aku tidak terlalu dekat dengan ibu. Tapi aku rindu dengan Ibu.
(31/05/14):Aku takut gagal, malam seharusnya menjadi teman tidurku, kini kesunyiannya menemani lamunan ku, Seperti ada beban berat tertindih yang memaksa kepalaku.
Ibu.. ingin sekali aku bersandar dibahu ibu. Bercerita dengan Ibu tentang hari-hari Ku yang gelap terselimuti keraguan-keraguan dan ketakutanku. Ibu maafin aku, mungkin aku tidak terlalu dekat dengan ibu. Tapi aku rindu dengan Ibu.
(31/05/14):Aku takut gagal, malam seharusnya menjadi teman tidurku, kini kesunyiannya menemani lamunan ku, Seperti ada beban berat tertindih yang memaksa kepalaku.
0 comments:
Post a Comment