Akhlak memiliki arti sebagai budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan kebiasaan seseorang. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah adalah orang yang paling baik akhlaknya di muka bumi ini, Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qalam ayat 4 :
Allah SWT berfirman, yang artinya :
"Sesungguhnya engkau (muhammad) adalah orang yang paling baik akhlaknya".
Segalam macam kesempurnaan dan kelebihan akhlak dimiliki oleh Rasulullah SAW. Maka tak heran bila Rasulullah sangat disegani oleh lawan dan sahabat. Beberapa sifat yang sangat istimewa yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, yaitu :
- SIDDIQ (Benar)bukan hanya perkataannya yang benar, malah perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya.
- AMANAH (dapat dipercaya) Jika satu urusan diserahkan kepadanya, nescaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh kerana itulah penduduk Makkah member gelaran kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelaran ‘Al-Amin’ yang bermaksud ‘terpercaya’, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul. Apa pun yang beliau ucapkan, dipercayai dan diyakini penduduk Makkah kerana beliau terkenal sebagai seorang yang tidak pernah berdusta.
- TABLIGH (menyampaikan)Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. Tidak ada yang disembunyikan walaupun ianya menyinggung Baginda sendiri.
- FATHONAH (bijaksana)Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.
- Pemaaf
- Penyabar
- Berbicara lemah lembut
- Tidak pendendan
- Hidup sederhana
- Punya kemauan yang keras dan tak pernah putus asa.
Pada suatu hari semasa Rasulullah masih hidup, waktu itu beliau sedang tidur dibawah sebatang pohon, lalu datang seorang kafir Quraisy, seraya menghunus pedang dan berkata kepada Rasulullah :
"Hai Muhammad, bila aku membunuhmu, siapa yang dapat menolongmu ?"
Rasulullah terbangun dan terkejut seraya menjawab :
"Yang akan menolong saya adalah Allah".
Kemudian seorang Quraisy tersebut gemetar mendengarkan jawaban Rasulullah lalu dia terjatuh dan pedangnya pun terjatuh pula. Kemudian Rasulullah berdiri sambil mengambil pedang tersebut dan berkata :
"Bila aku membunuhmu siapa yang dapat menolongmu ?".
Orang Quraisy menjawab :
"Saya terserah saja kepadamu Muhammad".
Nabi muhammad mengembalikan pedang tersebut kepada orang Quraisy dan memaafkannya. Orang Quraisy tersebut terharu melihat tindakan Rasulullah, akhirnya orang Quraisy tersebut masuk kedalam agama Islam. Bahwa dapat kita ambil pelajaran ialah sifat pemaaf dan tidak pendendam, meskipun kepada lawan. Inilah letak ketinggian budi pekerti Rasulullah yang membuat kagum lawan dan kawan.
Remaja muslim harus menjadi pembaharu, pemikir, dan pioner bagi kemajuan masyarakat dunia. Seperti yang dulu pernah dilakukan oleh ilmuwan Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Biruni, Al-Khawarizmi, Ibnu Ismail Al Jazari, dan banyak lagi yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar”.
(QS. Ali Imran: 110). Ayat di atas sangat jelas menyiratkan bahwa umat
Islam adalah umat terbaik di dunia. Karena umat Islam yang taat kepada
Allah dan Rasul-Nya senantiasa berbuat terbaik bagi dirinya,
lingkungannya, dan sesama.
Diriwayatkan dari hadits Abud Darda Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda,:
” مَا مِنْ شَىْءٍ أَثْقَلُ فِىْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ”
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan orang mu’min pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik.” (At Tirmidzi, Ahmad dan Bukhari)
Dalam hadits lain disebutkan :
إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلىَّ
وَأَقْرَبَكُمْ مِنِّى مَجْلِساً يَوْمَ الْقِياَمَةِ أَحَاسِنُكُمْ
أَخْلاَقاً وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلىَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّى مَجْلِساً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَسَاوِيْكُم أَخْلاَقاً.
“Sesungguhnya orang yang paling
kucintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku
pada hari Kiamat ialah yang paling baik akhlaknya di antara kalian, dan
sesungguhnya orang yang paling kubenci di antara kalian dan yang paling
jauh tempat duduknya pada hari Kiamat ialah yang paling buruk
akhlaknya di antara kalian.” (Ahmad, Ibnu Hibban dan Al Baghawy)
Ayat ini menurut Az-Zamaksyari dan Ibnu Asyur termasuk kategori “Ajma’u Ayatin fi Makarimil Akhlak”,
ayat yang paling komprehensif dan lengkap tentang bangunan akhlak yang
mulia, karena bangunan sebuah akhlak yang terpuji tidak lepas dari tiga
hal yang disebutkan oleh ayat diatas, yaitu mema’afkan atas tindakan dan
prilaku yang tidak terpuji dari orang lain, senantiasa berusaha
melakukan dan menyebarkan kebaikan, serta berpaling dari tindakan yang
tidak patut.
"Orang yang bagus berbudi pekertinya, akan mendapatkan keutamaan-keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat."
Dengan adanya kita mempunyai sifat atau akhlak yang mulia, maka Allah akan memberikan keutamaan kepada kita yakni banyak mempunyai teman, disenangi oleh kawan, dimudahkan segala urusan dan mempunyai kemuliaan dan martabat yang tinggi.
Dengan adanya kita mempunyai sifat atau akhlak yang mulia, maka Allah akan memberikan keutamaan kepada kita yakni banyak mempunyai teman, disenangi oleh kawan, dimudahkan segala urusan dan mempunyai kemuliaan dan martabat yang tinggi.
0 comments:
Post a Comment